PPDB di Bekasi Sisakan 648 Bangku Kosong

PPDB di Bekasi Sisakan 648 Bangku KosongPendaftaran PPDB DKI Jalur Zonasi. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Merdeka.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat ada sebanyak 648 bangku kosong setelah pendaftaran peserta didik baru (PPBD) tahap pertama 1-3 Juli. Karena itu, instansi ini akan membuka tahap kedua untuk mengisi kekosongan bangku tersebut.
"Tahap kedua hanya dibuka khusus zonasi radius, artinya yang terdekat dengan sekolah bakal diterima," kata Kepala Seksi SMP pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Mawardi di Bekasi, Jumat (5/7).
Pada tahap pertama jumlah pendaftar mencapai 21.739 calon siswa dari jumlah kursi yang dibuka 14544. Mereka mendaftar melalui jalur zonasi radius (73 persen), afirmasi atau siswa miskin (10 persen) prestasi akademik (12 persen), prestasi non akademik (3 persen), dan terakhir perpindahan orang tua (2 persen).
Ia mengatakan bangku kosong disumbangkan pendaftaran prestasi non akademik, perpindahan orang tua, dan zonasi afirmasi atau siswa miskin. Menurut dia, hanya pendaftaran melalui zonasi radius dan nilai yang memenuhi kuota, bahkan ada 7.853 tereliminasi.
"Pendaftaran tahap kedua dibuka pada Senin pekan depan, mekanismenya masih memakai online," ujarnya.
Sejumlah orang tua siswa memprotes kebijakan pendaftaran sistem zonasi karena sebaran sekolah belum merata. Misalnya, seorang warga di Durenjaya, Bekasi Timur, Asan menyebut di wilayahnya belum ada sekolah negeri. Sehingga, lulusan sekolah di wilayah itu sulit untuk bersekolah.
Berdasarkan data didapatkan merdeka.com, jumlah SMP Negeri di wilayah itu mencapai 56 tersebar di 12 kecamatan dengan daya tampung sebanyak 14544 atau sekitar 31 persen dari lulusan SD/MI sebanyak 43.786 tahun ini.
Lantaran sebaran sekolah tak merata, daya tampung setiap kecamatan bervariasi. Paling kecil kuotanya berada di Kecamatan Pondok Melati, karena hanya ada dua sekolah negeri. Di sana daya tampung hanya 16 persen dari jumlah kelulusan sekolah dasar sebanyak 2431.
Sementara itu, ada tiga kecamatan daya tampungnya 35-45 persen karena jumlah sekolah mencapai tujuh titik. Di Kecamatan Jatiasih bisa menyerap 41 persen lulusan sekolah dasar. Sama halnya di Bekasi Timur yang mampu menampung 45 persen lulusan. Sementara di Bekasi Utara dengan tujuh sekolah di sana bisa menampung 35 persen. [rhm]
Share:

Arsip Blog

Recent Posts